Rumor Playstation Q-Lite
Rumor Playstation Q-Lite (Future-Getty Images)

Playstation Q Lite Bukan Pesaing Utama Switch Maupun Steam Deck

Belakangan ini muncul kabar mengenai perangkat keras baru dari Sony yang dikabarkan bernama “PlayStation Q Lite“.

Para penggemar game tentu menjadi sangat antusias mendengar kabar ini karena Sony dikenal sebagai salah satu perusahaan raksasa dalam industri game. Sebelumnya, banyak orang berharap Sony akan kembali ke pasar game genggam, tetapi ternyata ide di balik Q Lite tidak seperti yang diharapkan.

Tom Henderson, seorang pengamat game terkenal, melaporkan bahwa Q Lite akan menanam layar besar di dalam dua bagian pengontrol PlayStation. Pada awalnya, ide ini terlihat menarik dan inovatif, tetapi kemudian banyak orang mulai mempertanyakan fungsionalitas perangkat tersebut. Ada beberapa pertanyaan besar yang muncul, seperti bagaimana cara memainkan game di perangkat ini, apakah nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama, dan masih banyak lagi.

Dalam konteks persaingan di pasar game genggam, Q Lite tampaknya tidak akan menjadi persaingan sejati bagi perangkat seperti Nintendo Switch atau Steam Deck. Nintendo Switch sudah terbukti populer dan sukses dalam hal penjualan dan game eksklusifnya, sementara Steam Deck datang dengan spesifikasi dan fitur yang menjanjikan. Oleh karena itu, jika Sony ingin kembali bersaing di pasar game genggam, mereka perlu lebih memikirkan kembali strategi dan konsep perangkat keras yang lebih menarik bagi konsumen.

PlayStation Q Lite, yang diumumkan oleh Sony, akan berbeda dengan Nintendo Switch dan Steam Deck karena pada dasarnya Q Lite akan berfungsi sebagai perpanjangan dari PS5 yang sudah dimiliki, melalui Remote Play. Remote Play memungkinkan game dimainkan di layar tablet atau laptop dengan menggunakan koneksi internet yang konstan dan PlayStation yang sudah dimiliki. Meskipun mungkin ada pasar untuk konsep ini, tetapi sepertinya ini hanyalah rebranding dan pengemasan ulang dari sebuah konsep yang sudah ada. Selain itu, karena Q Lite didasarkan pada Remote Play, bukan Cloud Gaming penuh, maka kemungkinan akan sedikit kurang dapat diandalkan karena memerlukan koneksi ke server cloud dan PS5 yang aktif di rumah.

Pertanyaan lain yang muncul adalah harga PlayStation Q Lite. Nintendo Switch dijual seharga $300 dan Steam Deck dijual sekitar $400-500, tetapi keduanya menawarkan kemampuan untuk menjadi perangkat mandiri yang tidak sepenuhnya bergantung pada streaming/Remote Play, seperti PSVR 2 terbaru. Oleh karena itu, muncul pertanyaan mengenai biaya PlayStation Q Lite, apakah akan menjadi aksesori untuk PS5 daripada menjadi pemutar genggam sejati seperti Vita dan PSP di masa lalu. Namun, secara keseluruhan, perangkat ini mungkin menarik bagi penggemar setia PlayStation yang ingin memperluas pengalaman gaming mereka di luar lingkungan rumah.

Tidak terlalu mengejutkan bahwa Sony memutuskan untuk membuat perangkat genggam mereka sebagai perpanjangan dari PS5, daripada menciptakan perangkat genggam mandiri yang baru. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tantangan teknis yang harus mereka hadapi, seperti membutuhkan SKU yang berbeda untuk game dari penerbit yang berbeda. Namun, karena perangkat ini didasarkan pada Remote Play dan hanya dapat digunakan dengan koneksi internet yang stabil dan PS5 yang sudah dimiliki, maka perangkat ini tidak sebanding dengan Switch atau Steam Deck yang dapat berfungsi sebagai perangkat mandiri.

Apakah pengguna akan tertarik untuk membeli perangkat ini hanya untuk bermain jarak jauh daripada menggunakan tablet atau laptop yang sudah dimiliki, masih menjadi pertanyaan. Namun, kita harus menunggu untuk melihat desain akhir dan fitur lengkap dari perangkat ini. Secara keseluruhan, sebagai perangkat Remote Play murni, PlayStation Q Lite tampaknya tidak akan memiliki peluang untuk bersaing dengan perangkat genggam lainnya di pasar saat ini.